Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 09:52:41【Kabar Kuliner】827 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(6244)
Sebelumnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Selanjutnya: 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
Artikel Terkait
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru

Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

Dari dapur saat fajar, ke meja belajar

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025